JAKARTA, KOMPAS.com - Selama Operasi Ketupat yang
dilakukan sejak Sabtu (11/8/2012) hingga Minggu (26/8/2012) Korps Lalu
Lintas Polri mencatat sebanyak 908 jiwa meninggal dunia akibat
kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran. Jumlah tersebut meningkat
dibanding tahun 2011.
"Kalau kita melihat peristiwa kecelakaan
lalu lintas, memang ada persentasi kenaikan. Rata-rata per hari ada
kenaikan 6 persen, meninggal dunia 15 persen jika dibanding data 2011,"
kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli
Amar, Senin (27/8/2012).
Total kecelakaan lalu lintas yang terjadi
di seluruh Indonesia yakni sebanyak 5.233 kasus. Selama arus mudik
tersebeut, tercatat 908 orang meninggal dunia. Untuk luka berat sebanyak
1.505 dan luka ringan mencapai 5.139. Sementara kerugian materiil dari
seluruh peristiwa kecelakaan tersebut mencapai Rp 11.815.475.012.
Total
kecelakaan lalu lintas terjadi pada 7.870 kendaraan. Kecelakaan
didominasi sepeda motor yakni 5.634 kendaraan. Sementara, mobil
penumpang atau mobil pribadi sebanyak 1.188 kendaraan, bus sebanyak 276
kendaraan, mobil barang 658 kendaraan, kendaraan khusus 13, dan tidak
bermotor sebanyak 104.
Boy menjelaskan, kecelakaan yang terjadi
umumnya karena faktor kelalaian pengendara itu sendiri. Pengendara
sepeda motor pun berkali-kali diingatkan untuk tidak berpenumpang lebih
dari dua orang. "Utamanya kita lihat, 69,5 persen kecelakaan tadi
melibatkan kendaraan roda dua atau motor. Tentunya angka pemudik
kendaraan motor diprediksi mengalami peningkatan di masa yang akan
datang. Kehati-hatian masyaraakat dalam mengendarai motor terus kita
perhatikan," terang Boy.
Petugas lalu lintas Polri pun melakukan
penilangan dan teguran pada pengendara yang melanggar aturan lalu
lintas. Dilakukan tilang sebanyak 55.895 kendaraan dan teguran sebanyak
19.668 pengendara. Polri mengupayakan masyarakat agar dapat tertib lalu
lintas.
Selain itu, Polri juga juga telah bekerjasama dengan
instansi terkait guna memberikan fasilitas pada pemudik untuk tidak
menggunakan sepeda motor. Juga sarana dan prasarana di jalan raya.
"Tentunya
dari kementerian terkait kami yakin akan terus memikirkan untuk moda
transportasi yang dapat dijadikan alternatif utama oleh masyarakat. Kita
dengar PT KAI berencana membangun double decker untuk jalur
menuju kota-kota pulau Jawa. Ini bisa jadi alternatif bagi pengguna
sepeda motor yang selama ini jadi primadona," terangnya.
Editor : Heru Margianto
sumber : Kompas.com, 27 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar